MEDIA PEMBELAJARAN
media pembelajaran

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 30 April 2013

MATERI TENTANG ELEKTRONIKA

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ELEKTRONIKA a. Pengertian Elektronika Ada beberapa definisi dari para ahli yang dapat memberikan gambaran pengertian tentang Elektronika, sebagai berikut : 1) Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel “Electronics is the branch of Electronical Engineering which deals extensively with the transfer of information by means of electromagnetic energy”. Artinya : Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan secara luas dengan alih informasi menggunakan tenaga elektromagnetik. 2) Menurut J. Millman “Electronics is the science and the technology of the passage of charged particles in a gas, in a vaccum, or in a semiconductor”. Artinya : Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau suatu ruang hampa, atau suatu semikonduktor. 3) Menurut E. Carol Young “The study, design, and use of devices that depend on the conduction of electricity through a vaccum, gas, or semiconductor”. Artinya : Elektronika meliputi studi, perancangan dan penggunaan piranti-piranti yang berdasar hantaran listrik di dalam suatu ruang hampa, gas dan semikonduktor. 4) Menurut H.C. Yohannes Elektronika ialah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya ialah aliran electron dalam ruang hampa atau gas (seperti dalam tabung-tabung radio) dan aliran elektron dalam semipenghantar (seperti misalnya dalam transistor). Dari definisi-definisi tersebut pada hakikatnya Elektronika mempelajari pengendalian dan penerapan gerakan partikel pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau semikonduktor. b. Perkembangan Elektronika Lahirnya elektronika sebenarnya mula-mula atas tuntutan kebutuhan manusia akan sarana telekomunikasi. Sarana telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell pada tahun 1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasanketerbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran yang tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan untuk mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan biaya yang lebih murah, diperlukan penggunaan media gelombang elektromagnetik. Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan telegrap radio, telegrap tanpa kabel, tetapi menggunakan media gelombang elektromagnetik. Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain belum dipenuhi, sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah. Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming menemukan tabung hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyalsinyal dari telegrap radio Marconi. Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion. Audion ini dapat berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun 1906 yakni tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun “kelahiran” Elektronika, ada pula yang menyatakan tahun 1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal (setelah disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakan katoda lapis oksida). Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin padaa tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat. Ditinjau dari daya yang digunakan, kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung trioda diatas masih banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal. Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat tersebut, yang diberi nama transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan transistor ini dapat menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen pemanas seperti pada tabung hampa, transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu ukurannya kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya radio yang menggunakan transistor dapat dibuat berukuran kecil dan dapat menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya. Disamping itu transistor dapat diproduksi secara missal sehingga harga menjadi murah. Demikian pula dengan menggunakan transistor orang dapat membuat komputer elektronika yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada jika menggunakan tabung hampa. Hubungan antar komponen rangkaian Elektronika dalam era transistor ini pada umumnya menggunakan PCB (Printed Circuit Board = papan rangkai tercetak), melalui penyoldiran. Suatu kelemahan dari hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima disamping ukuran masih cukup besar, walaupun tidak sebesar pada rangkaian dengan tabung hampa. Karena itu para ahli berusaha untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini. c. Bidang-bidang Elektronika Dewasa ini produk Elektronika telah menyentuh hampir seluruh aspek atau bidang kehidupan manusia dari alat-alat rumah tangga, mainan anak-anak, hiburan (rekreasi), pendidikan, administrasi, perdagangan, kedokteran, transportasi sampai pada alatalat perang dan penyelidikan ruang angkasa. Bidang-bidang yang berkecimpung dalam elektronika telah berkembang pesat. Bidang-bidang itu antara lain : 1) Bidang Instrumentasi dan Kontrol Bidang ini berkecimpung pada peralatan seperti pengembangan alat ukur elektronik, instrumentasi penelitian, alat pemroses data serta alat kontrol atau otomatisasi seperto sistem mikroprosesor untuk kontrol dan sebagainya. 2) Bidang Telekomunikasi Bidang ini berkecimpung pada alih informasi jarak jauh baik menggunakan kabel maupun tidak. Sebagai contoh pengembangan komunikasi telepon menggunakan relay elektronik, komunikasi data menggunakan komputer dan telepon, komunikasi berita dan gambar melalui satelit, komunikasi menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi dan gelombang mikro dan sebagainya. 3) Bidang Elektronika Konsumer Bidang ini berkecimpung pada produksi peralatan-peralatan kebutuhan umum seperti radio, televisi, perekam kaset audio maupun video, penyedia daya serta komponen-komponen elektronika. Industri atau perusahaan Elektronika dewasa ini dapat dikelompokkan dalam 4 K, yaitu komponen, komunikasi, kendali dan komputasi. 4) Bidang Elektronika Kuantum Bidang ini berkecimpung dalam pengembangan Elektronika yang menyangkit interaksi antara cahaya, gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik yang lain. Dari bidang ini dewasa ini telah dikembangkan sinar laser untuk berbagai keperluan, komunikasi dengan menumpangkan sinyal pada cahaya yang dijalarkan dalam serat (fiber) optik dan sebagainya. d. Ruang Lingkup Elektronika Sering timbul kerancuan antara Elektronika dengan kelistrikan. Namun dari definisi dan pengertian dimuka sebenarnya kerancuan ini tidak perlu terjadi. Sebagai contoh pengen dalian dan penerangan gerakan elektron dalam logam saja belum termasuk dalam kelistrikan. Lebih jauh pada umumnya elektronika menggunakan komponen aktif sedang kelistrikan hanya menggunakan komponen pasif saja. Di dalam elektronika dikenal istilah komponen, rangkaian dan sistem. Komponen adalah unsur pembentuk rangkaian, sedang rangkaian adalah unsur pembentuk sistem. Berdasarkan kemampuannya memperkuat sinyal, komponen elektronika dibagi sinyal dan komponen pasif yaitu komponen yang tidak dapat memperkuat sinyal. Sebagai contoh komponen aktif adalah tabung trioda, transistor dan sebagai contoh komponen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor. menjadi komponen aktif yaitu komponen yang dapat memperkuat. Berdasarkan hubungan antara tegangan (V) dan arus yang melaluinya (I), komponen elektronika dibagi menjadi komponen linier dan komponen tak linier. Pada umumnya linier hubungan antara V dan I linier, sedang pada komponen tak linier hubungan antara V dan I tak linier. Jadi suatu resistor yang mengikuti hukum Ohm adalah komponen linier. Sedang tabung trioda dan transistor adalah komponen tak linier, walaupun dalam banyak penerapan diadakan pendekatan linier. Untuk komponen tak linier dibedakan tak linier kontinue dan tak linier tak kontinue. Komponen tak linier tak kontinue dapat digunakan sebagai saklar elektronis. Keadaan ini terjadi jika sifat sebuah komponen berubah pada saat tegangan atau arus pada komponen tersebut melewati nilai tertentu. Sebagai contoh dioda atau transistor yang dipakai sebagai saklar. Untuk rangkaian elektronika dibedakan menjadi rangkaian diskrit yaitu rangkaian yang hubungan antar komponennya melalui PCB, kabel atau penyoldiran dan rangkaian terpadu (IC) yang hubungan antar komponennya terpadu dalam suatu chip atau keeping (pada umumnya silikon). Berdasarkan cara pengolahan dan penampilan data atau informasinya, maka sistem dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog data atau informasi yang diolah atau ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel rangkaian yang harganya dapat berubah secara kontinue, sedang pada sistem digital data atau informasi yang diolah atau yang ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel rangkaian yang harganya diskrit dengan dua keadaan atau dua harga yang berbeda. Sebagai contoh pengukuran arus listrik dengan sistem analog dinyatakan dengan variabel simpangan galvanometer yang kedudukannya dapat disetiap tempat (kontinue) antara simpangan nol dan maksimum. Sedang dengan sistem digital dinyatakan dengan variabel hidup dan matinya dioda pada peraga “seven segment” yang menyatakan angka-angka besarnya arus listrik tersebut.

MATERI TENTANG PENDIDIKAN

MATERI TENTANG PENDIDIKAN A. Pengertian Materi Pendidikan Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan eluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar,serta tercapainya indikator. Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan tersebut. B. Jenis-Jenis Materi Pendidikan / Pembelajaran Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut. 1. Fakta; adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran Indonesia. 2. Konsep; adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh: penyimpangan sosial adalah suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat (Horton & Hunt 1987: 191), dsb. 3. Prinsip; adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting,meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh: Perilaku menyimpang timbul karena tidak adanya nilai atau norma yang dapat ditaati secara teguh, diterima secara luas, dan mampu mengikat serta mengendalikan masyarakat (Emile Durkhaim, 1897), dsb. 4. Prosedur; merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh: praktik penelitian sosial, dsb. 5. Sikap atau Nilai; merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja, dsb. Contoh: aplikasi sosiologi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk sikap toleransi dalam menghadapi fenomena sosial yang bervariasi. C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy). 1. Relevansi atau kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ” Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat” (Sosiologi kelas XI semester 1) maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang berbagai fenomena sosial yang mengarah pada timbulnya konflik sosial” (materi konsep), bukan ”langkah-langkah mengantisipasi dan menanggulangi konflik (materi prosedur). 2. Konsistensi atau keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi dua macam. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial (Sosiologi Kelas X semester 2), maka materi yang diajarkan juga harus meliputi perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial. 3. Adequacy atau kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD). Dalam pengembangan materi pembelajaran guru harus mampu mengidentifikasi dan mempertimbangkan hal-hal berikut: 1. Potensi peserta didik; meliputi potensi intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan potensi vokasional. 2. Relevansi dengan karakteristik daerah; jika peserta didik dan sekolah berlokasi bertempat di daerah pantai, maka pengembangan materi pembelajaran diupayakan agar selaras dengan kondisi masyarakat pantai 3. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; 4. Kebermanfaatan bagi peserta didik; pengembangan materi pembelajaran diupayakan agar manfaatnya dapat dirasakan peserta didik dalam waktu yang relatif singkat setelah suatu materi pembelajaran tuntas dilaksanakan. 5. Struktur keilmuan; mengembangkan materi pembelajaran sosiologi harus didasarkan pada struktur keilmuan sosiologi. Misalnya: mengembangkan konsep urbanisasi,jangan dimaknai secara geografis (urbanisasi artinya perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan); seharusnya: urbanisasi adalah perubahan pola berpikir, bersikap, dan bertindak dari pola kehidupan masyarakat pedesaan yang tradisional menjadi pola kehidupan perkotaan yang modern, disertai dengan perubahan dalam sarana dan prasarana penunjang kehidupannya. Sebab perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan hanya salah satu cara dalam urbanisasi Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran 6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; mengembangkan materi pembelajaran hendaknya selalu mempertimbangkan potensi peserta didik, tingkat perkembangan peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, alokasi waktu, dan perkembangan peradaban dunia 7. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; 8. Alokasi waktu. D. Cakupan Materi Pembelajaran / Pendidikan Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus memperhatikan beberapa aspek berikut 1. Aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. 2. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran. Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik. 3. Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup: a. Penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi; b. Rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan; c. Penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

RESENSI BUKU

Tugas Individu MK. Multimedia Pembelajaran RESENSI BUKU “MEDIA PEMBELAJARAN” O L E H : M U H A J I R 102514006 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2013 KATA PENGANTAR Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya Resensi ini dapat saya saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam resensi buku yang berjudul “Media Pembelajaran (Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran)” ini akan menambah pengetahuan kita tentang teori dan penerapan desain system pembelajaran, suatu pengetahuan yang harus kita miliki sebagai calon pendidik/guru dalam peranannya menjadi pendidik yang profesional guna mencerdasakan kehidupan bangsa. Resensi ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Multimedia Pembelajaran sekaligus memperdalam pemahaman tentang pendidikan yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan pengetahuan tentang mendidik dan mendapatkan pendidikan dalam mencapai kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Makassar, 26 Maret 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II PEMBAHASAN 2 A. Data Buku ( Identitas Buku) 2 B. Judul Resensi dan Pembahasan Per-Bab 2 1. Bab I Dasar Konsep Media Pembelajaran 2 2. Bab II Pemanfaatan Media Audio dan Radio Untuk Pembelajaran 4 3. Bab III Multimedia Pembelajaran Interaktif 4 4. Bab IV Pembuatan Media Presentasi 5 5. Bab V Pembuatan Media Video 5 6. Bab VI Fotografi Sebagai Media Pembelajaran 6 7. Bab VII Penggunaan Media Grafis 6 8. Bab VIII Multimedia Projektor 7 9. Bab IX Multimedia Pembelajaran Kontekstual Berbasis Informasi Teknologi 7 10. Bab X Media Pembelajaran Berbasis Internet 8 11. Bab XI Teknik Penggunaan Media Pembelajaran 11 BAB III PENUTUP 13 A. Kesimpulan 13 BAB I PENDAHULUAN Menyusun perencanaan dan desain Pembelajaran, merupakan langkah penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Perencanaan pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukansebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada; sedangkan desain pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang sistimatis untuk memecahkan system persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran beserta aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan menekankan kepada proses penyusunan pedoman pembelajaran dalam rangka menerjemahkan kurikulum yang berlaku; sedangkan desain pembelajaran menekankan kepada upaya memecahkan masalah pembelajaran. BAB II PEMBAHASAN A. Data Buku atau Identitas Buku 1. Judul buku : MEDIA PEMBELAJARAN (Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran) 2. Penulis atau pengarang : Drs. Daryanto 3. Nama penerbit : Gava Media 4. Cetakan dan tahun terbit : Cet PERTAMA,2010 5. Tebal buku dan jumlah halaman : 13,5 x 20,5 cm dan xvi + 191 Halaman B. Judul Resensi MEDIA PEMBELAJARAN (Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran) Pembahasan Per-Bab 1. Isi buku (kelebihan dan kekurangan isi buku) bisa tiap bab atau topic 2. Resensi yang relevan (hubungan dengan buku lain) Bab I Dasar Konsep Media Pembelajaran A. Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat (M. Ngalim Purwanto, 202:10). B. Definisi Media Pembelajaran Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al.,2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al.,2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Mengapa harus di butuhkan media di dalam proses pembelajaran? Pertanyaaan yang sering muncul adalah mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Murid memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. C. Fungsi Media Pembelajaran Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengelolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Bab II Pemanfaatan Media Audio dan Radio Untuk Pembelajaran A. Pengertian Baik Audio maupun Radio dua-duanya merupakan media pembelajaran yang berbasis suara atau bunyi. Audio berasal dari kata audible, yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh jika guru memanfaatkan media audio ataupun radio sebagai media pembelajaran. Tugas guru akan jauh menjadi lebih ringan jika dibandingkan dengan jika tanpa dibantu oleh media ini. B. Model Pemanfaatan Media Audio Untuk Pembelajaran 1. Terintegrasi dengan media cetak (buku/modul) 2. Pemanfaatannya diintegrasikan dengan cetak (bias berupa modul/ buku atau media cetak lainnya. 3. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, peserta didik dituntut harus sabar dan teliti, karena peserta didik harus bolak-balik antara mematikan audio untuk melihat ke modulnya atau menutup modul kembali memutar dan menyimak audionya. Bahkan antara menyimak modul dan mendengarkan audio kadang-kadang harus harus dilakukan secara bersama-sama. 4. Pengintegrasiannya bias secara murni (pure), tetapi bias juga semi terintegrasi. Pengintegrasian secara murni artinya antara modul dengan media audionya merupakan satu kesatuan bahan pembelajaran yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 5. Untuk pengintegrasiannya yang sifatnya murni mayoritas materi pembelajaran ada di media audio. 6. Materi yang ada di media audio (untuk pelajaran bahasa Inggris) misalnya cara membaca wacana (reading). Bab III Multimedia Pembelajaran Interaktif A. Pengertian Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat di operasikan oleh pengguna. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. B. Manfaat Multimedia Pembelajaran Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu: 1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, electron dan lain-lain. 2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dan lain-lain. 3. Menyakitkan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seprti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesindan lain-lain. 4. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. C. Karakteristik Media Dalam Multimedia Pembelajaran Karakteristik multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsure audio dan visual. 2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3. Bersifat mandiri, dalam pengertian member kemudahan dan kelengkapan isi sedeikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. D. Format Multimedia Pembelajaran Format sajian multimedia pembelajaran dapat di kategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut: 1. Tutorial 2. Drill dan Practise 3. Simulasi 4. Percobaan atau Eksperimen 5. Permainan Bab IV Pembuatan Media Presentasi A. Pengenalan Media Presentasi Dalam Pembelajaran 1. Apakah media presentasi itu? Sebenarnya, hampir semua jenis media pada dasrnya dibuat untuk disajikan atau dipresentasikan kepada sasaran. Yang membedakan antara media presentasi dengan media pada umumnya adalah bahwa pada media presentasi pesan/ materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program computer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan/ materi yang dikemas bisa berupa teks, gambar, animasi dan video yang dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh. 2. Program aplikasi apa saja yang dapat digunakan untuk membuat media presentasi? Saat ini pengembangan dan penggunaan program presentasi multimedia telah berkembang pesat.Banyak jenis perangkat lunak (software) yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran. Seperti: Program Visual Basic, Macromedia Flash, Director, Authorware, Dream Weaver,Auto Play, Power Point, dll. B. Prinsip Pengembangan Media Presentasi Untuk Pembelajaran Beberapa prinsip berikut perlu anda pertimbangkan ketika akan mengembangkan media presentasi. 1. Harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional, karena pada dasarnya media presentasi yang kita bahas di bagian ini adalah untuk keperluan pembelajaran. 2. Harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan media pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran. 3. Pengembangan media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh jenis media presentasi ini. 4. Prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus benar subtansinya dan disajikan secara menarik. Bab V Pembuatan Media Video A. Pendahuluan Secara umum naskah dapat diartikan sebagai ungkapan idea tau gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Sebuah naskah video yang lengkap harus memuat semua informasi audio dan video untuk mentransformasikan kata-kata tertulis menjadi bunyi dan gambar elektronik. Menulis naskah video berarti merencanakan gambar dan suara sedemikian rupa sehingga pada waktu ditampilkan dan ditonton dapat menarik minat audien, tentu hal tersebut bukan suatu hal yang mudah karena seorang penulis naskah secara mutlak di tuntut untuk memiliki kemampuan berfikir secara visual. Berfikir secara visual berarti mampu memberikan penjelasan secara tepat an rinci mengenai visual yang akan terlihat dalam bentuk film adegan demi adegan. B. Pengenalan Media Pembelajaran Dan Karakteristis Media Video Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, individual, maupun berkelompok. Pada pembelajaran yang bersifat missal (mass instruction), manfaat kaset video sangat nyata. Video juga merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Program video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa, selain itu juga program video dapat dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan untuk mendemostrasikan perubahan dari waktu ke waktu. C. Unsur dan Istilah Naskah Video Pembelajaran 1. Unsur-unsur dalam naskah a. Unsur Visual 1) Pemain/orang 2) Setting 3) Properties 4) Lighting atau pencahayaan 5) gerak b. Unsur audio/suara 1) Suara pemain 2) Sound effect 3) Music 2. Istilah-istilah dalam video Ukuran pengambilan gambar terdiri dari: extreme/very long shot, long shot, medium shot, close Up, extreme closeUp, one shot, two shot, multi shot, caption, estabilishing shoot. Bab VI Fotografi Sebagai Media Pembelajaran A. Gambar Foto Grafi Sebagai Media Pengajaran Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. Keuntungan dan kelemahan gambar fotografi Beberapa keuntungan yang dapat diperoeh dari gambar fotografi yaitu: a. Mudah dimanfaatkan di dalam kegiatan belajar mengajar, karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa. b. Harga relatif lebih murah dari pada jenis-jenis media pengajaran lainnya, dan cara memperolehnya pun mudah sekali tanpa perlu mengeluarkan biaya. c. Gambar fotografi bisa digunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu. d. Gambar fotografi dapat menterjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistic. Kelemahannya antara lain: a. Beberapa gambarnya sudah cukup memadai akan tetapi tidak cukup besar ukurannya bila dipergunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar,kecuali bilamana diproyeksikan melalui proyektor. b. Gambar fotografi adalah berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga. c. Gambar fotografi bagaimana pun indahnya tetap tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup. B. Prinsip Pemakaian Gambar Fotografi Beberapa prinsip yang harus diperhatikan : a. Pergunakanlah gambar untuk tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. b. Padukan gambar-gambar pada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian gambar-gambar fotografi didalam proses belajar megajar memerlukan keterpaduan. c. Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, dari pada menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. d. Kurangilah penambahan kata pada gambar. e. Mendorong pernyataan yang kreatif. f. Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfatkan gambar-gambar baik secara umum maupun secara khusus. C. Aplikasi Media Foto Beberapa aplikasi media foto dalam proses pembelajaran: a. Penggunaan media foto dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen. b. Penggunaan media photo story dalam pembelajaran. Bab VII Penggunaan Media Grafis A. Bagan Bagan menurut Nana Sudjana (2005:27) adalah kombinasi antara media grafis, gambar dan foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta fakta pokok atau gagasan. Kegunaan bagan adalah untuk menunjukan hubungan, keterkaitan, perbandingan, jumlah yang relative, perkembangan tertentu, proses tertentu mengklasifikasikan dan pengorganisasian. B. Grafik Secara sederhana grafik dapat diartikan sebagai media yang memvisualisasikan data-data dalam bentuk angka. Grafik menggambarkan hubungan satu atau dua atau lebih data atau grafik dengan data yang sama menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana. C. Komik Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapakan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yng erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. D. Poster Salah satu kekuatan yang tampak pada media grafis sebagai media penyampai pesan yaitu poster. Poster mampu mempengaruhi perilaku, sikap dan tata nilaimasyarakat untuk berubah atau melakukan sesuatu. Bab VIII Multimedia Projector A. Perangkat Presentasi Ada berbagai jenis perangkat presentasi yang kini banyak digunakan untuk pembelajaran, mulai dari OHP, sampai media yang lebih canggih dari OHP, misalnya visualizer, atau proyektor video, mulai dari yang berteknologi tabung (CRT- Cathode Ray Tube) maupun solid state (LCD, DLP, D-ILA, dan LCOS). B. Kelebihan Multimedia Projector Pertanyaan ini lebih menekankan mengapa menggunakan istilah multimedia? Sebab multimedia projector adalah sebuah alat proyeksi yang mampu menampilkan unsur-unsur media seperti gambar,teks, video, animasi, video baik secara terpisah maupun gabungan diantara unsur-unsur media tersebut dan dapat dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya seperti computer, TV, kamera, VCD/DVD Player, video player dan lain-lain, yang dapat digunakan untuk kegiatan presentasi, pembelajaran, pemutaran film, dan lain-lain. C. Karakteristik Multimedia Proyektor Masing-masing teknologi proyektor memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun, secara umum, kualitas gambar yang diproyeksikan, apapun teknologinya, sangat tergantung pada karakteristiknya yaitu: a. Resolusi b. Kecerahan c. Warna d. Contrast Ratio Bab IX Media Pembelajaran Kontekstual Berbasis Informasi Teknologi A. Media Berbasiskan Komputer Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan 1. Praktek dan latihan (drill & practice) 2. Tutorial 3. Permainan (games) 4. Simulasi (simulation) 5. Penemuan (discovery) 6. Pemecahan masalah (problem solving) Dibalik kehandalan sebagai computer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelolah pengajaran berbasis computer: a. Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman. b. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman. c. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. B. Kegiatan Pembelajaran dan Pemilihan Media Pembelajaran Pembelajaran efektif bersifat dinamis dan dapat membangkitkan kegairahan. Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran. Pembelajaran efektif membutuhkan pemahaman komprehensif tentang siklus pembelajaran. Pembelajaran efektif dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk mengajar yang professional. Bab X Media Pembelajaran Berbasis Internet A. Penggunaan E-learning E-learning adalah system pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Sebagian besar berasumsi bahwa elektronik yang dimaksud disini lebih di arahkan pada penggunaan teknologi computer dan internet. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan dan bisa dijadikan landasan dalam pendayagunaan ICT untuk pendidikan ialah Action Plan for the Development and Implemention of Information And Communication Technologies (ICT) in Indonesia. B. Implikasi IT ( Information Technologi) Di Dunia Pendidikan Indonesia e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education ( electronic Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Bab XI Teknik Penggunaan Media Pembelajaran A. Penggunaan Media Berdasarkan Tempat Pembelajaran adalah satu kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam situasi kelas maupun di kelas. Dalam arti media tang digunakan untuk pembelajaran tidak selalu identik dengan situasi kelas dalam pola pengajaran konvensional namun proses belajar tanpa kehadiran gurupun dan lebih mengandalkan media termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan tempat penggunaan, terdapat beberapa teknik penggunaan media pembelajaran, yaitu: 1. Penggunaan Media di Kelas 2. Penggunaan Media di Luar Kelas B. Penggunaan Media Tidak Terprogram Sebagai contoh jenis penggunaan media seperti ini ialah: 1. Penggunaan Kaset Pelajaran Bahasa Inggris 2. Penggunaan siarann radio untuk pendidikan C. Penggunaan Media Secara Terprogram Berikut ini beberapa contoh penggunaan media secara terprogram: 1. Pengguna radio di SLTP Terbuka 2. Penggunaan E-Learning di beberapa sekolah di Indonesia D. Variasi Penggunaan Media 1. Media dapat di gunakan secara perorangan 2. Media dapat digunakan secara berkelompok BAB III PENUTUP Kesimpulan Setelah membaca dan meresensi buku tersebut dapat saya simpulkan hal-hal yang dapat petik maupun berguna nantinya yakni desain pembelajaran dimana proses pem¬belajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran. Dibutuhkan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan pembelajaran terutama pada penyediaan media yang tepat untuk materi yang akan diajarkan oleh seorang pendidik. Sehingga, perencanaan dan desian yang terdapat di dalam buku ini bias membantu setidaknya dalam hal perencanaan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Minggu, 28 April 2013

TV

Senin, 15 April 2013

Media Pembelajaran